Peternak kini dapat meracik sendiri pakan kambing kering dengan memanfaatkan bahan-bahan lokal yang mudah ditemukan. Dengan memahami bahan yang digunakan pakan kambing kering, mereka bisa menyusun ransum berkualitas tinggi yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi ternak. Bahan seperti jerami, daun jagung, dan ampas tahu biasanya tersedia melimpah di sekitar lingkungan dan sangat cocok untuk difermentasi menggunakan metode kering.
Dengan membuat pakan kambing kering secara mandiri, peternak memperoleh berbagai keuntungan. Mereka bisa menyesuaikan kualitas pakan dengan kondisi lingkungan dan kebutuhan ternak secara langsung. Selain itu, pakan kering memiliki daya simpan yang lama dan mudah disimpan dalam jumlah besar tanpa khawatir cepat rusak. Artikel ini akan membahas bahan yang cocok digunakan serta cara pengolahan untuk menghasilkan pakan bergizi dan efisien.
Pentingnya Mengenal Bahan Pakan Kambing Kering
Peternak yang mengenal jenis bahan yang digunakan pakan kambing kering dapat menyusun pakan yang lebih efisien dan bergizi. Bahan kering memiliki kadar air rendah, sehingga tidak mudah busuk. Hal ini penting bagi peternak yang ingin menyiapkan stok pakan dalam jumlah besar.
Dengan mencampurkan berbagai bahan seperti serat, energi, dan protein, peternak mampu menciptakan pakan fermentasi seimbang tanpa membeli produk pabrikan. Bahan-bahan ini juga memungkinkan kambing tumbuh lebih optimal.
Bahan-Bahan yang Digunakan untuk Pakan Kambing Kering
Jerami Padi – Peternak bisa memanfaatkan jerami sebagai sumber serat. Dengan fermentasi, jerami menjadi lebih lunak dan mudah dikunyah oleh kambing, meskipun kandungan protein alaminya rendah.
Daun Jagung – Peternak sering membuang daun jagung setelah panen. Padahal, jika dicacah dan difermentasi, daun ini dapat menjadi pakan berserat tinggi dengan nilai gizi yang lebih baik.
Dedak Halus – Dedak berfungsi sebagai sumber energi sekaligus perekat alami. Teksturnya yang lembut mempermudah pencampuran dengan jerami dan daun jagung serta meningkatkan selera makan kambing.
Ampas Tahu –Peternak sering memanfaatkan ampas tahu yang tinggi protein untuk menambah cita rasa gurih pada pakan. Kandungan proteinnya mendukung pertumbuhan otot kambing.
Molase (Tetes Tebu) – Digunakan sebagai sumber energi dan penambah rasa. Molase juga berfungsi sebagai media pertumbuhan mikroba dalam fermentasi. Tambahan molase membantu pakan menjadi lebih lezat dan beraroma manis alami.
EM4 Peternakan – Merupakan cairan berisi mikroorganisme aktif yang mempercepat proses fermentasi. Penambahan EM4 membantu penguraian bahan kering menjadi lebih mudah dicerna oleh kambing serta mencegah tumbuhnya jamur yang merugikan.
Baca juga Panduan Praktis Cara Fermentasi Pakan Kambing Kering
Tips Praktik Menyusun Pakan Kambing Kering
- Perbandingan Bahan: Campurkan bahan berserat (jerami, daun jagung), energi (dedak, molase), dan protein (ampas tahu) dalam proporsi seimbang.
- Pencacahan dan Pengeringan: Cacah bahan menggunakan mesin pencacah rumput, lalu keringkan hingga kadar air rendah agar aman untuk disimpan.
- Fermentasi Kering: Campurkan bahan dengan EM4 dan molase, lalu simpan dalam kantong plastik tertutup rapat selama 7–14 hari.
- Penyimpanan: Simpan pakan fermentasi di tempat sejuk dan kering agar kualitas tetap terjaga.
Cara Memberikan Pakan
Peternak dapat memberi pakan kering dua kali sehari, pagi dan sore, sesuai berat dan usia kambing. Misalnya, kambing dewasa bisa mengonsumsi 1–2% dari bobot tubuhnya. Air bersih juga harus selalu tersedia agar proses pencernaan berjalan lancar.
Kesimpulan
Peternak bisa menyusun pakan kambing kering bergizi tinggi dengan mengenal bahan yang digunakan pakan kambing kering. Bahan seperti jerami, dedak, dan ampas tahu mudah diperoleh dan bisa difermentasi untuk meningkatkan kandungan nutrisinya. Teknik ini membantu peternak menekan biaya dan mendukung pertumbuhan kambing yang sehat. Untuk alat pencacah bahan pakan, kunjungi mesinpencacahrumput.com.
Baca juga peluang usaha menarik lainnya di infousaha.com.
