Perawatan mesin pengupas kopi basah pertama tama. Mesin pengupas kopi basah atau pulper adalah salah satu alat penting dalam proses pascapanen kopi. Fungsinya untuk memisahkan kulit buah kopi dari biji nya cepat dan efisien.
Dengan adanya mesin ini, petani bisa menghemat banyak waktu dan tenaga dibanding cara manual. Namun, manfaat mesin tidak akan maksimal jika perawatannya diabaikan.
Perawatan Mesin Pengupas Kopi Basah
Tanpa perawatan rutin, mesin pengupas kopi basah bisa cepat aus, macet, bahkan rusak permanen. Karena itu, memahami cara perawatan mesin pengupas kopi basah menjadi hal wajib.
Terutama bagi petani, pelaku usaha kopi ingin menjaga umur pakai alat tetap panjang. Mesin kopi bekerja cukup keras saat musim panen. Biji kopi masih basah dan licin sering menimbulkan gesekan kuat pada komponen mesin.
Kalau tidak dibersihkan atau dicek secara berkala, komponen seperti silinder pengupas, pisau, atau roda gigi bisa cepat tumpul dan rusak. Selain menjaga performa, perawatan juga memengaruhi kualitas hasil. Berikut langkahnya.
1. Perawatan Membersihkan Mesin Pengupas Setelah Digunakan
Langkah pertama dalam perawatan mesin pengupas kopi basah adalah selalu membersihkannya setelah selesai di pakai. Jangan biarkan sisa lendir atau kulit kopi menempel terlalu lama di bagian silinder.
Kalau di biarkan, sisa kopi ini bisa mengeras dan membuat mesin jadi macet. Gunakan air bersih untuk membilas bagian silinder.
Komponen yang terkena langsung dengan buah kopi juga bilas. Pastikan tidak ada kotoran yang tertinggal agar mesin siap di pakai lagi di hari berikutnya.
2. Melumasi Bagian yang Bergerak
Bagian mesin seperti rantai, roda gigi, dan bearing perlu di lumasi secara berkala. Tujuan agar gesekan komponen tidak menimbulkan haus berlebihan. Pelumasan biasa di lakukan dengan oli khusus mesin pertanian atau gemuk.
Jangan tunggu sampai mesin terasa berat baru di lumasi. Lakukan perawatan ini secara teratur, terutama ketika mesin di gunakan intensif di musim panen.
3. Mengecek Ketajaman Silinder atau Pisau
Mesin pengupas kopi basah mengandalkan silinder atau pisau pengupas untuk memisahkan kulit buah. Kalau bagian ini sudah tumpul, hasil kupasan jadi kurang bersih, bahkan bisa merusak biji.
Lakukan pengecekan rutin setiap beberapa minggu sekali. Kalau sudah terlihat aus atau tumpul, segera lakukan pengasahan atau penggantian agar kualitas kupasan tetap terjaga.
4. Memeriksa Baut dan Mur
Getaran mesin saat beroperasi sering membuat baut dan mur menjadi kendor. Kalau di biarkan, bagian mesin bisa bergeser dari posisinya atau malah lepas.
Jadi, penting untuk mengecek kekencangan baut dan mur secara rutin sebelum mesin di pakai. Langkah kecil ini bisa mencegah kerusakan yang lebih besar di kemudian hari.
5. Menyimpan Mesin di Tempat Kering
Setelah selesai di pakai, mesin sebaiknya di simpan di tempat yang kering dan terlindung dari hujan. Kelembapan bisa mempercepat proses karat pada besi dan membuat komponen jadi rapuh.
Kalau memungkinkan, gunakan penutup atau tarpaulin agar mesin tetap bersih dan tidak terkena debu. Penyimpanan yang tepat akan memperpanjang usia pakai mesin secara signifikan.
6. Servis Berkala
Selain perawatan harian, lakukan juga servis berkala pada bengkel atau teknisi yang berpengalaman. Servis ini biasanya meliputi pengecekan keseluruhan mesin, penggantian suku cadang yang sudah haus.
Serta penyetelan ulang agar mesin tetap optimal. Jadwal servis bisa di lakukan sekali atau dua kali setahun, tergantung intensitas pemakaian mesin.
Kesimpulan Perawatan Mesin Pengupas Kopi Basah
Memang sangat membantu petani dalam mempercepat proses pascapanen. Tapi, mesin ini juga butuh perhatian lebih lewat perawatan yang tepat.
Membersihkan setelah di pakai, melumasi bagian yang bergerak, mengecek ketajaman silinder, memeriksa baut, menyimpan di tempat kering. Serta melakukan servis berkala adalah langkah penting yang tidak boleh di abaikan.
Jika kamu tertarik dengan kopi bisa mengunjungi web Mesin Kopi. Tetapi jika kamu tertarik selain kopi bisa mengunjungi web Rumah Mesin.
Seorang penulis yang ingin menulis